TEKNOLOGI DALAM
PERUBAHAN SOSIAL
A.
Pendahuluan
Teknologi memang merupakan suatu factor
yang harus diperhitungkan dalam mempengaruhi proses perubahan social. Bahkan,
teknologi hampir selalu menjadi ciri modernitas.
B.
Teknologi dan Manusia
Manusia pada awalanya tidak mengenal
konsep teknologi.Kehadiran manusia
purba pada masa peasejarah, hanya mengenai teknologi sebagai alat bantu mereka
dalam mencari makan, alat bantu dalam berburu, serta mengolah makanan. Alat
bantu yang mereka gunakan sangatlah sederhana, terbuat dari bambu, kayu, batu
dan bahan sederhana lain yang mudah mereka jumpai di alam bebas.
Secara harfiah, teknologi berasal dari
bahasa Yunani, yaitu “teknologia”
yang berarti pembahasan sistematik mengenai seluruh seni dan kerajinan.Dari
makna harfiah tersebut, teknologi dalam Bahasa Yunani Kuno dapat didefenisikan
sebagai seni memproduksi alat – alat produksi dan menggunakannya.Teknologi
dapat pula dimaknai sebagai “pengetahuan mengenai bagaimana membuat sesuatu
(know-how of making things) atau “bagaimana melakukan sesuatu” (know-how of
doing things), dalam arti kemampuan untuk mengerjakan sesuatu dengan hasil
nilai yang tinggi, baik nilai manfaat maupun nilai jualnya.
Menurut Henslin, 2006, kita dapat
menggunakan konsep teknologi-baru untuk menunjuk pada timbulnya suatu teknologi
yang membawa dampak penting pada kehidupan social. Manusia mengembangkan
teknologi yang sederhana.Namun, sekali – kali mereka mengembangkan teknologi
yang membawa dampak besar pada kehidupan manusia.Pada saat inilah teknologi
merujuk. Bagi orang – orang yang hidup 500 tahun yang lalu, teknologi – baru
merujuk pada proses pencetakan, sedangkan pada masa sekarang, teknologi – baru
merujuk pada computer, satelit, pesawat atau teknologi komunikasi yang lain. Perubahan
kehidupan manusia yang semula berbasis pertanian menjadi berbasis industry juga
sangat dipengaruhi perkembangan teknologi.
Bagi
Marx, teknologi merupakan alat, dalam pandangan materialism historis hanya
menunjuk pada sejumlah alat yang dapat dipakai manusia untuk mencapai
kesejahteraan. Sedangkan Weber mendefinisikan teknologi sebagai ide atau
pikiran manusia itu sendiri yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia
itu sendiri.
C.
Teknologi dalam Perkembangan Manusia
Peran teknologi dalam memengaruhi
perubahan manusia bukanlah sebuah hal yang perlu dipertanyakan lagi. Manusia
tidak akan mampu hidup tanpa teknologi. Manusia purba misalnya, mereka telah
lama mengenal teknologi sebagai alat bantu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
kebanyakan teknologi itu terbuat dari bahan-bahan atau materi yang sangat
sederhana, seperti bamboo, batu dan kayu.
1.
August Comte
Berpendapat mengenai positivism dapat
menjadi rujukan dalam menggambarkan peranan akan manusia dalam memengaruhi
kemajuan hidupnya. Pada masa inilah, pikiran manusia banyak berkembang hingga
akhirnya manusia mampu menciptakan berbagai alat untuk mempermudah
aktivitasnya.
Teknologi merupakan hasil perkembangan
rasio manusia dan menjadi sebuah symbol peradaban.Teknologi pada akhirnya
justru diposisikan sebagai “tuhan” bagi manusia modern, manusia menjadi hamba
bagi teknologi.Manusia menjadi sangat bergantung pada teknologi, dengan
menguasai teknologi, seolah-olah manusia telah mampu menguasai dunia.
2.
Emile Durkeim
Ketika manusia hanya mampu menciptakan
teknologi yang masih sangat sederhana, maka hampir setiap manusia akan mampu
mengoperasikan teknologi tersebut. Untuk mengoperasikan teknologi tersebut, manusia
tidak memerlukan kemampuan atau keterampilan khusus, laki-laki atau perempuan
dapat dengan mudah menggunakan berbagai alat bantu untuk mengerjakan pekerjaan
di sawah, sehingga tidak perlu ada pembagian kerja yang sangat spesifik antara
laki-laki dan perempuan.
Namun, akal manusia selalu berkembang,
kemudian terciptalah berbagai teknologi.Selain perkembangan jumlah penduduk,
perubahan mekanisme pembagian kerja secara tidak langsung juga sangat
dipengaruhi perkembangan teknologi.Semakin rumitnya teknologi yang diciptakan manusia,
secara tidak langsung manusia memerlukan berbagai keterampilan untuk
mengoperasikan teknologi tersebut, maka semakin rumit pula pembagian kerja
dalam masyarakat.
3.
Ferdinand Tonnies
Dalam analisis ini, teknologi dapat
diposisikan sebagai factor yang turut melemahkan hubungan antarindividu dalam
kelompok social.Sebagi contoh sederhana, dengan memiliki telepon atau
handphonne, seorang individu dalam suatu kelompok masyarakat dapat saja
berpikiran jika mereka tidak lagi memerlukan tetangga.Mereka bisa beranggapan
bila mereka memerlukan pertolongan, mereka dapat dengan mudah meminta
pertolongan kepada sanak saudara, atau menghubungi ambulans, dokter, polisis
melalui telepon atau handphone tersebut. Ketika masih sedikit keluarga yang
memiliki televise (di era tahun 1960-an sampai awal 1980-an), sebagian besar
masyarakat di Indonesia yang tinggal di pedesaan masih mengenal tradisi “nonton bareng” (saat itu hanya ada
TVRI) di rumah atau di balai desa yang ada televisinya. Televisi pada saat itu
menjadi teknologi yang mampu menyatukan hampir semua anggota masyarakat,
melalui tradisi nonton bareng ini, terjadi berbagai komunikasi, tukar pendapat,
ada proses sambung rasa di antara mereka.
4.
Karl Marx
Bagi Marx, teknologi telah melahirkan
ketidaksetaraan atau ketimpangan social dalam masyarakat, teknologi lebih
dimaknai sebagai alat yang dapat dipakai manusia untuk mencapai kesejahteraan.
Ketika tidak semua manusia mampu menguasai teknologi ini, maka yang terjadi
adalah penindasan atau eksploitasi antara kelompok yang mampu menguasai teknologi
dengan kelompok lain yang tidak mampu menguasai teknologi.
Kaum marxis dapat dikatakan sebagai
sebuah aliran yang pesimis dalam melihat perkembangan teknologi. Mereka lebih
menyoroti bahwa perkembangan teknologi akan banyak menimbulkan konflik atau
ketimpangan social, serta melahirkan berbagai bentuk penindasan. Teknologi
merupakan barang langka yang terus diperebutkan manusia, namun tidak semua
manusia mampu mengakses teknologi ini.
5.
Max weber
Weber mendefinisikan teknologi sebagai
ide atau pikiran manusia yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia itu
sendiri.Teknologi merupakan hasil olah pikir manusia yang pada akhirnya
digunakan manusia untuk mewujudkan berbagai tujuan hidupnya, teknologi menjadi
sebuah instrument untuk mancapai tujuan.
Teknologi telah mempengaruhi pola pikir
manusia itu sendiri, dan akibatnya, secara tidak langsung teknologi juga sangat
mempengaruhi tindakan dan perilaku manusia.Teknologi juga dimaknai sebagai alat
yang memperlebar perbedaan kelas dalam masyarakat. Teknologi menjadi symbol
status bagi si kaya dan si miskin, siapa saja yang mampu menguasai teknologi,
maka ia akan mampu menguasai manusia yang lain.
6.
Thorstein Veblen
Veblen juga memusatkan perhatian pada
pengaruh teknologi terhadap pola pikir dan tindakan manusia.Ia menyatakan bahwa
pola keyakinan dan perilaku manusia dibentuk oleh cara mencari nafkah dan
mendapatkan kesejahteraannya yang selanjutnya menjadi fungsi penting teknologi.
Analisis Veblen ini sama dengan pandangan Marx yang melihat kaitan erat antara
teknologi dan institusi ekonomi.
Proses evolusi yang penting ditandai
dengan kemunculan pemilikan pribadi. Akibatnya, mulai muncul pembagian kelas
dalam masyarakat, muncullah “kelas orang kaya”.Pada awalnya, pemilikan masih
sebatas pada pemilikan perempuan oleh laki-laki dalam sebuah komunitas,
perempuan menjadi barang rampasan yang kemudian menjadi symbol kemenangan.Pada
masa awal barbarism, sebagian pekerjaan dikerjakan perempuan, sehingga bekerja
merupakan symbol kerendahan martabat. Kesenangan akan diperoleh ketika kelompok
atau individu mampu menumpuk kekayaan yang kemudian berlanjut dengan memamerkan
status dengan cara menghambur-hamburkan kekayaan.
7.
W.F. Ogburn
Ogburn juga memusatkan perhatian pada
perkembangan teknologi dan ia mengembangkan ide Veblen mengenai “ketertinggalan
budaya” dan penyesuaian dari factor factor-faktor kebudayaan terutama
teknologi.
“ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri”
ini menurut Ogburn berakibat pada kualitas hidup manusia. Ia menyatakan ada dua
jenis penyesuaian social, pertama,
penyesuaian antara berbagai bagian kebudayaan. Kedua, penyesuaian antara kebudayaan dan masalah.Masalah
penyesuaian terlihat dalam berbagai jenis ketegangan dan perampasan hak, dan
dalam ketakutan, penyakit jiwa, kejahatan, pelacuran, dan berbagai masalah
social lain yang merupakan tanda-tanda ketidakmampuan menyesuaikan diri dalam
kehidupan manusia.
8.
Jean Baudrillard
Bagi Baudrillard, teknologi adalah
symbol kemajuan, siapa saja yang memanfaatkan teknologi, maka dalam dirinya
akan tercermin sebuah kemajuan. Lebih jauh, Baudrillard menjelaskan mengenai
makna teknologi bagi status individu dalam masyarakat modern. Baudrillard juga
melihat bahwa teknologi selain sebagai symbol kemajuan, ia juga menjadi symbol
status bagi pemakainya. Ini lebih disebabkan pada makna simbolis yang melekat
pada teknologi tersebut, misalnya merek atau produsennya, apakah produk local
atau internasional. Teknologi akan menyiratkan semua symbol-simbol atau tanda
(dalam bahasa Baudrillard) status yang dapat dipertontonkan kepada khalayak.
Baudrillard melanjutkan analisisnya
mengenai peran media massa pada masyarakat modern yang dikaitkan dengan
perkembangan kapitalisme. Media yang digunakan adalah melalui iklan.Bagi
baugdrillard iklan adalah kepanjangan tangan kapitalisme yang mudah untuk
dikendalikan dan mudah mengendalikan pasar. Setiap iklan menawarkan kelebihan
produk yang berbeda, pilihan ada dalam diri konsumen, dan iklan tidak akan
pernah bertanggung jawab atas segala resiko
yang timbul dari iklan tersebut. Iklan akan menawarkan berbagai mitos: mitos
kecantikan, mitos keperkasaan, mitos keindahan tubuh, mitos kesehatan.
D.
Janji Teknologi
Berikut
ini ada beberapa hal yang dijanjikan teknologi :
Teknologi menjanjikan perubahan. Setiap
penemuan baru akan melahirkan berbagai perubahan adalam sebuah masyarkat.
Teknologi pasti akan mengubah pola aktivitas keseharian individu.
Teknologi menjanjikan kemajuan.Teknologi
adalah symbol kemajuan. Siapa saja yang mampu mengakses teknologi, maka ia akan
mengalami sedikit atau banyak kemajuan entah dalam bentuk apapun. Teknologi
telah mampu memengaruhi gaya hidup, dan bahkan teknologi juga telah menjadi
gaya hidup itu sendiri.
Teknologi menjanjikan kemudahan.Jelas,
teknologi memang diciptakan untuk memberikan kemudahan bagi individu. Orang
tidak perlu susah-susah untuk menghubungi sanak keluarga di luar kota, bahkan
di luar negeri, mereka cukup menekan beberapa nomor melalui handphone.
Teknologi menjanjikan peningkatan
produktivitas.Perusahaan besar banyak memanfaatkan teknologi untuk alasan
efisiensi dan peningkatan produktivitas daripada harus memperkerjakan tenaga
kerja manusia yang memakan banyak anggaran untuk menggaji mereka.
Teknologi menjanjikan kecepatan.
Berbagai pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan cepat manakala kita
memanfaatkan teknologi. Keberadaan computer akan membantu mempercepat pekerjaan
di kantor, mempercepat pembukuan, teknologi juga akan mempercepat proses
pengiriman dokumen, surat atau file, serta barang.
Selain itu, teknologi juga menjanjikan
popularitas.Manusia dengan mudahnya muncul di layar kaca melalui internet.
Situs Youtube akan memfasilitasi anda untuk bergaya, anda bisa menjadi narsis,
menampakkan dan mempromosikan wajah dan penampilan anda di internet, hanya
dengan berbekal kamera dan modem untuk dapat meng-upload rekaman gambar anda.
1.
Masyarakat Digital
Era
modern diidentikkan dengan era masyarakat digital.Setiap aktivitas manusia
digerakkan melalui serangkaian teknologi digital. Teknologi ini dioperasikan
dengan menekan beberapa digit (angka) nyang disusun dengan berbagai urutan
2.
Mitos Teknologi
Pertama,
pandangan teknologi sebagai factor yang sangat memengaruhi perubahan.
Kedua,
pandangan mengenai teknologi sebagai kekuatan paling
berpengaruh dalam memengaruhi perubahan.
Ketiga,
pandangan terhadap sebagai “juru selamat”.Pandangan ini menurut Veblen dan
Ogburn banyak dianut bangsa amerika.
E.
Teknologi dan Masalah Sosial
Teknologi tidak selamanya mampu memenuhi
janji-janjinya.Ada kalanya, teknologi justru membawa sebuah mimpi buruk bagi
sebagian umat manusia di dunia.Teknologi juga menawarkan berbagai ancaman,
ketidaknyamanan, ketegangan, dan konflik bagi umat manusia. Teknologi ada
kalanya akan menguasai manusia da nada kalanya pula manusia akan dikuasai
teknologi, manusia akan dibelenggu oleh kehadiran teknologi.
Teknologi memberikan ancaman bagi umat
manusia. Kehadiran teknologi akan mengancam sebagian manusia, karena dengan
kehadiran teknologi, mereka akan
kehilangan mata pencaharian. Banyak perusahaan yang terpaksa melakukan pemutusan
hubungan kerja (PHK) karena peran tenaga kerja manusia telah digantikan oleh
mesin-mesin bertenaga besar yang mampu menggantikan ribuan tenaga manusia.
Teknologi menimbulkan ancaman berbagai
penyakit.Contoh nya handphone mengancam timbulnya kanker otak akibat radiasi
gelombang eletromagnetik yang dipancarkan handphone dan juga produk kecantikan
yang mengancam kerusakan kulit.
Teknologi juga menciptakan ketegangan
antarumat manusia.Peperangan sering menggunakan berbagai peralatan
canggih.Radiasi nuklir juga telah banyak digunakan dalam peperangan
internasional.
Setiap teknologi selalu membawa resiko:
kecelakan, kematian, dan segala bentuk konsekuensi yang lain. Kecelakaan
merupakan risiko yang terdekat dengan kita, kecelakaan kerja, ataupun kecelakaan
mobil, semuanya akan mengancam diri kita dan orang lain. Semua terjadi tanpa
control, dan kita tidak akan mungkin terlepas dari ancaman itu.
Resiko tidak dapat diramalkan oleh siapa
pun, termasuk dengan menggunakan teknologi. Sampai saat ini, tidak ada teknologi
yang mampu meramalkan setiap kejadian yang akan menimpa seseorang.
Singkatnya, teknologi akan selalu
bermuka dua. Di satu sisi banyak hal yang dijanjikan, di sisi lain, teknologi
juga mengancam manusia setiap saat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar