Rabu, 17 Juni 2015

Teknologi Dalam Perubahan Sosial

TEKNOLOGI DALAM PERUBAHAN SOSIAL


A.     Pendahuluan
Teknologi memang merupakan suatu factor yang harus diperhitungkan dalam mempengaruhi proses perubahan social. Bahkan, teknologi hampir selalu menjadi ciri modernitas.

B.     Teknologi dan Manusia
Manusia pada awalanya tidak mengenal konsep teknologi.Kehadiran manusia purba pada masa peasejarah, hanya mengenai teknologi sebagai alat bantu mereka dalam mencari makan, alat bantu dalam berburu, serta mengolah makanan. Alat bantu yang mereka gunakan sangatlah sederhana, terbuat dari bambu, kayu, batu dan bahan sederhana lain yang mudah mereka jumpai di alam bebas.
Secara harfiah, teknologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “teknologia” yang berarti pembahasan sistematik mengenai seluruh seni dan kerajinan.Dari makna harfiah tersebut, teknologi dalam Bahasa Yunani Kuno dapat didefenisikan sebagai seni memproduksi alat – alat produksi dan menggunakannya.Teknologi dapat pula dimaknai sebagai “pengetahuan mengenai bagaimana membuat sesuatu (know-how of making things) atau “bagaimana melakukan sesuatu” (know-how of doing things), dalam arti kemampuan untuk mengerjakan sesuatu dengan hasil nilai yang tinggi, baik nilai manfaat maupun nilai jualnya.
Menurut Henslin, 2006, kita dapat menggunakan konsep teknologi-baru untuk menunjuk pada timbulnya suatu teknologi yang membawa dampak penting pada kehidupan social. Manusia mengembangkan teknologi yang sederhana.Namun, sekali – kali mereka mengembangkan teknologi yang membawa dampak besar pada kehidupan manusia.Pada saat inilah teknologi merujuk. Bagi orang – orang yang hidup 500 tahun yang lalu, teknologi – baru merujuk pada proses pencetakan, sedangkan pada masa sekarang, teknologi – baru merujuk pada computer, satelit, pesawat atau teknologi komunikasi yang lain. Perubahan kehidupan manusia yang semula berbasis pertanian menjadi berbasis industry juga sangat dipengaruhi perkembangan teknologi.
Bagi Marx, teknologi merupakan alat, dalam pandangan materialism historis hanya menunjuk pada sejumlah alat yang dapat dipakai manusia untuk mencapai kesejahteraan. Sedangkan Weber mendefinisikan teknologi sebagai ide atau pikiran manusia itu sendiri yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia itu sendiri.

C.     Teknologi dalam Perkembangan Manusia
Peran teknologi dalam memengaruhi perubahan manusia bukanlah sebuah hal yang perlu dipertanyakan lagi. Manusia tidak akan mampu hidup tanpa teknologi. Manusia purba misalnya, mereka telah lama mengenal teknologi sebagai alat bantu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, kebanyakan teknologi itu terbuat dari bahan-bahan atau materi yang sangat sederhana, seperti bamboo, batu dan kayu.


1.      August Comte
Berpendapat mengenai positivism dapat menjadi rujukan dalam menggambarkan peranan akan manusia dalam memengaruhi kemajuan hidupnya. Pada masa inilah, pikiran manusia banyak berkembang hingga akhirnya manusia mampu menciptakan berbagai alat untuk mempermudah aktivitasnya.
Teknologi merupakan hasil perkembangan rasio manusia dan menjadi sebuah symbol peradaban.Teknologi pada akhirnya justru diposisikan sebagai “tuhan” bagi manusia modern, manusia menjadi hamba bagi teknologi.Manusia menjadi sangat bergantung pada teknologi, dengan menguasai teknologi, seolah-olah manusia telah mampu menguasai dunia.

2.      Emile Durkeim
Ketika manusia hanya mampu menciptakan teknologi yang masih sangat sederhana, maka hampir setiap manusia akan mampu mengoperasikan teknologi tersebut. Untuk mengoperasikan teknologi tersebut, manusia tidak memerlukan kemampuan atau keterampilan khusus, laki-laki atau perempuan dapat dengan mudah menggunakan berbagai alat bantu untuk mengerjakan pekerjaan di sawah, sehingga tidak perlu ada pembagian kerja yang sangat spesifik antara laki-laki dan perempuan.
Namun, akal manusia selalu berkembang, kemudian terciptalah berbagai teknologi.Selain perkembangan jumlah penduduk, perubahan mekanisme pembagian kerja secara tidak langsung juga sangat dipengaruhi perkembangan teknologi.Semakin rumitnya teknologi yang diciptakan manusia, secara tidak langsung manusia memerlukan berbagai keterampilan untuk mengoperasikan teknologi tersebut, maka semakin rumit pula pembagian kerja dalam masyarakat.

3.      Ferdinand Tonnies
Dalam analisis ini, teknologi dapat diposisikan sebagai factor yang turut melemahkan hubungan antarindividu dalam kelompok social.Sebagi contoh sederhana, dengan memiliki telepon atau handphonne, seorang individu dalam suatu kelompok masyarakat dapat saja berpikiran jika mereka tidak lagi memerlukan tetangga.Mereka bisa beranggapan bila mereka memerlukan pertolongan, mereka dapat dengan mudah meminta pertolongan kepada sanak saudara, atau menghubungi ambulans, dokter, polisis melalui telepon atau handphone tersebut. Ketika masih sedikit keluarga yang memiliki televise (di era tahun 1960-an sampai awal 1980-an), sebagian besar masyarakat di Indonesia yang tinggal di pedesaan masih mengenal tradisi “nonton bareng” (saat itu hanya ada TVRI) di rumah atau di balai desa yang ada televisinya. Televisi pada saat itu menjadi teknologi yang mampu menyatukan hampir semua anggota masyarakat, melalui tradisi nonton bareng ini, terjadi berbagai komunikasi, tukar pendapat, ada proses sambung rasa di antara mereka.

4.      Karl Marx
Bagi Marx, teknologi telah melahirkan ketidaksetaraan atau ketimpangan social dalam masyarakat, teknologi lebih dimaknai sebagai alat yang dapat dipakai manusia untuk mencapai kesejahteraan. Ketika tidak semua manusia mampu menguasai teknologi ini, maka yang terjadi adalah penindasan atau eksploitasi antara kelompok yang mampu menguasai teknologi dengan kelompok lain yang tidak mampu menguasai teknologi.
Kaum marxis dapat dikatakan sebagai sebuah aliran yang pesimis dalam melihat perkembangan teknologi. Mereka lebih menyoroti bahwa perkembangan teknologi akan banyak menimbulkan konflik atau ketimpangan social, serta melahirkan berbagai bentuk penindasan. Teknologi merupakan barang langka yang terus diperebutkan manusia, namun tidak semua manusia mampu mengakses teknologi ini.

5.      Max weber
Weber mendefinisikan teknologi sebagai ide atau pikiran manusia yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia itu sendiri.Teknologi merupakan hasil olah pikir manusia yang pada akhirnya digunakan manusia untuk mewujudkan berbagai tujuan hidupnya, teknologi menjadi sebuah instrument untuk mancapai tujuan.
Teknologi telah mempengaruhi pola pikir manusia itu sendiri, dan akibatnya, secara tidak langsung teknologi juga sangat mempengaruhi tindakan dan perilaku manusia.Teknologi juga dimaknai sebagai alat yang memperlebar perbedaan kelas dalam masyarakat. Teknologi menjadi symbol status bagi si kaya dan si miskin, siapa saja yang mampu menguasai teknologi, maka ia akan mampu menguasai manusia yang lain.

6.      Thorstein Veblen
Veblen juga memusatkan perhatian pada pengaruh teknologi terhadap pola pikir dan tindakan manusia.Ia menyatakan bahwa pola keyakinan dan perilaku manusia dibentuk oleh cara mencari nafkah dan mendapatkan kesejahteraannya yang selanjutnya menjadi fungsi penting teknologi. Analisis Veblen ini sama dengan pandangan Marx yang melihat kaitan erat antara teknologi dan institusi ekonomi.
Proses evolusi yang penting ditandai dengan kemunculan pemilikan pribadi. Akibatnya, mulai muncul pembagian kelas dalam masyarakat, muncullah “kelas orang kaya”.Pada awalnya, pemilikan masih sebatas pada pemilikan perempuan oleh laki-laki dalam sebuah komunitas, perempuan menjadi barang rampasan yang kemudian menjadi symbol kemenangan.Pada masa awal barbarism, sebagian pekerjaan dikerjakan perempuan, sehingga bekerja merupakan symbol kerendahan martabat. Kesenangan akan diperoleh ketika kelompok atau individu mampu menumpuk kekayaan yang kemudian berlanjut dengan memamerkan status dengan cara menghambur-hamburkan kekayaan.
7.      W.F. Ogburn
Ogburn juga memusatkan perhatian pada perkembangan teknologi dan ia mengembangkan ide Veblen mengenai “ketertinggalan budaya” dan penyesuaian dari factor factor-faktor kebudayaan terutama teknologi.
“ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri” ini menurut Ogburn berakibat pada kualitas hidup manusia. Ia menyatakan ada dua jenis penyesuaian social, pertama, penyesuaian antara berbagai bagian kebudayaan. Kedua, penyesuaian antara kebudayaan dan masalah.Masalah penyesuaian terlihat dalam berbagai jenis ketegangan dan perampasan hak, dan dalam ketakutan, penyakit jiwa, kejahatan, pelacuran, dan berbagai masalah social lain yang merupakan tanda-tanda ketidakmampuan menyesuaikan diri dalam kehidupan manusia.

8.      Jean Baudrillard
Bagi Baudrillard, teknologi adalah symbol kemajuan, siapa saja yang memanfaatkan teknologi, maka dalam dirinya akan tercermin sebuah kemajuan. Lebih jauh, Baudrillard menjelaskan mengenai makna teknologi bagi status individu dalam masyarakat modern. Baudrillard juga melihat bahwa teknologi selain sebagai symbol kemajuan, ia juga menjadi symbol status bagi pemakainya. Ini lebih disebabkan pada makna simbolis yang melekat pada teknologi tersebut, misalnya merek atau produsennya, apakah produk local atau internasional. Teknologi akan menyiratkan semua symbol-simbol atau tanda (dalam bahasa Baudrillard) status yang dapat dipertontonkan kepada khalayak.
Baudrillard melanjutkan analisisnya mengenai peran media massa pada masyarakat modern yang dikaitkan dengan perkembangan kapitalisme. Media yang digunakan adalah melalui iklan.Bagi baugdrillard iklan adalah kepanjangan tangan kapitalisme yang mudah untuk dikendalikan dan mudah mengendalikan pasar. Setiap iklan menawarkan kelebihan produk yang berbeda, pilihan ada dalam diri konsumen, dan iklan tidak akan pernah  bertanggung jawab atas segala resiko yang timbul dari iklan tersebut. Iklan akan menawarkan berbagai mitos: mitos kecantikan, mitos keperkasaan, mitos keindahan tubuh, mitos kesehatan.




D.    Janji Teknologi
Berikut ini ada beberapa hal yang dijanjikan teknologi :
Teknologi menjanjikan perubahan. Setiap penemuan baru akan melahirkan berbagai perubahan adalam sebuah masyarkat. Teknologi pasti akan mengubah pola aktivitas keseharian individu.
Teknologi menjanjikan kemajuan.Teknologi adalah symbol kemajuan. Siapa saja yang mampu mengakses teknologi, maka ia akan mengalami sedikit atau banyak kemajuan entah dalam bentuk apapun. Teknologi telah mampu memengaruhi gaya hidup, dan bahkan teknologi juga telah menjadi gaya hidup itu sendiri.
Teknologi menjanjikan kemudahan.Jelas, teknologi memang diciptakan untuk memberikan kemudahan bagi individu. Orang tidak perlu susah-susah untuk menghubungi sanak keluarga di luar kota, bahkan di luar negeri, mereka cukup menekan beberapa nomor melalui handphone.
Teknologi menjanjikan peningkatan produktivitas.Perusahaan besar banyak memanfaatkan teknologi untuk alasan efisiensi dan peningkatan produktivitas daripada harus memperkerjakan tenaga kerja manusia yang memakan banyak anggaran untuk menggaji mereka.
Teknologi menjanjikan kecepatan. Berbagai pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan cepat manakala kita memanfaatkan teknologi. Keberadaan computer akan membantu mempercepat pekerjaan di kantor, mempercepat pembukuan, teknologi juga akan mempercepat proses pengiriman dokumen, surat atau file, serta barang.
Selain itu, teknologi juga menjanjikan popularitas.Manusia dengan mudahnya muncul di layar kaca melalui internet. Situs Youtube akan memfasilitasi anda untuk bergaya, anda bisa menjadi narsis, menampakkan dan mempromosikan wajah dan penampilan anda di internet, hanya dengan berbekal kamera dan modem untuk dapat meng-upload rekaman gambar anda.
1.      Masyarakat Digital
Era modern diidentikkan dengan era masyarakat digital.Setiap aktivitas manusia digerakkan melalui serangkaian teknologi digital. Teknologi ini dioperasikan dengan menekan beberapa digit (angka) nyang disusun dengan berbagai urutan
2.      Mitos Teknologi
Pertama, pandangan teknologi sebagai factor yang sangat memengaruhi perubahan.
Kedua, pandangan mengenai teknologi sebagai kekuatan paling berpengaruh dalam memengaruhi perubahan.
Ketiga, pandangan terhadap sebagai “juru selamat”.Pandangan ini menurut Veblen dan Ogburn banyak dianut bangsa amerika.



E.      Teknologi dan Masalah Sosial
Teknologi tidak selamanya mampu memenuhi janji-janjinya.Ada kalanya, teknologi justru membawa sebuah mimpi buruk bagi sebagian umat manusia di dunia.Teknologi juga menawarkan berbagai ancaman, ketidaknyamanan, ketegangan, dan konflik bagi umat manusia. Teknologi ada kalanya akan menguasai manusia da nada kalanya pula manusia akan dikuasai teknologi, manusia akan dibelenggu oleh kehadiran teknologi.
Teknologi memberikan ancaman bagi umat manusia. Kehadiran teknologi akan mengancam sebagian manusia, karena dengan kehadiran  teknologi, mereka akan kehilangan mata pencaharian. Banyak perusahaan yang terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karena peran tenaga kerja manusia telah digantikan oleh mesin-mesin bertenaga besar yang mampu menggantikan ribuan tenaga manusia.
Teknologi menimbulkan ancaman berbagai penyakit.Contoh nya handphone mengancam timbulnya kanker otak akibat radiasi gelombang eletromagnetik yang dipancarkan handphone dan juga produk kecantikan yang mengancam kerusakan kulit.
Teknologi juga menciptakan ketegangan antarumat manusia.Peperangan sering menggunakan berbagai peralatan canggih.Radiasi nuklir juga telah banyak digunakan dalam peperangan internasional.
Setiap teknologi selalu membawa resiko: kecelakan, kematian, dan segala bentuk konsekuensi yang lain. Kecelakaan merupakan risiko yang terdekat dengan kita, kecelakaan kerja, ataupun kecelakaan mobil, semuanya akan mengancam diri kita dan orang lain. Semua terjadi tanpa control, dan kita tidak akan mungkin terlepas dari ancaman itu.
Resiko tidak dapat diramalkan oleh siapa pun, termasuk dengan menggunakan teknologi. Sampai saat ini, tidak ada teknologi yang mampu meramalkan setiap kejadian yang akan menimpa seseorang.
Singkatnya, teknologi akan selalu bermuka dua. Di satu sisi banyak hal yang dijanjikan, di sisi lain, teknologi juga mengancam manusia setiap saat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar