LAPORAN
HASIL UJI COBA MODEL PEMBELAJARAN
(MODEL
PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PERMAINAN TEKA-TEKI SILANG TERHADAP ANAK )
Oleh
:
Kelompok
4
ASWAR
MARMO
BAHARUDDIN
DARUL
IRSYAD CHAIRAN
HARMAN
SURYANI
JURUSAN
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
2016
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Salah satu program pendidikan dalam masyarakat yang paling
efektif dilakukan adalah program pemberantasan buta aksara. Bagi mereka yang
telah tidak lagi buta aksara, putus sekolah atau tamat sekolah tetapi tidak
melanjutkan, perlu disediakan suatu program agar dapat meningkatkan kemampuan
pengetahuan, keterampilan, dan memperluas wawasan sebagai bekal untuk
mengembangkan diri, bekerja, atau berusaha secara mandiri. Keberadaan program
pemberantasan buta aksara sangat penting sebagai sarana belajar masyarakat.
Dengan demikian, sebagai sarana yang diharapkan dapat menjadi pembina dalam
kegiatan pemberantasan buta aksara dan dapat memanfaatkan makalah ini sebagai
sumber yang baik.
Sesuai
dengan amanat UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang
diikuti oleh PP No. 19 Tahun 2005, serta UU Guru dan Dosen, bahwa guru sebagai
sebuah profesi harus memenuhi beberapa kompetensi. Salah satu elemen kompetensi
yang harus melekat pada profesi guru tercakup dalam rumpun kompetensi sosial
yaitu kemampuan pendidik/guru sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,
tenaga kependidikan orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Dengan demikian, agar guru sebagai pendidik memiliki kemampuan yang diamanatkan
dalam UU dan PP tersebut, maka diperlukan sebuah kegiatan bagi guru yang sedang
mengikuti pendidikan S1 untuk melatih keterampilan mereka dalam berkehidupan
sosial serta memberikan kontribusi dalam masyarakat di lingkungannya.
Walaupun sudah menjadi guru yang
tentunya sudah mempunyai prior knowledge tentang ke-SD-an, namun agar
kompetensi sosial sebagai seorang pendidik berkembang, maka diperlukan pengasahan
lebih lanjut terutama dalam hal mempraktekkan konsep-konsep metodik pedagogik
yang dipelajari dalam masyarakat. Salah satu bentuk kegiatan yang sesuai untuk
mengembangkan kompetensi tersebut adalah program pemberantasan buta huruf.
B.
Rumusan
Masalah
Bagai mana cara belajar anak
menggunakan metode teka-teki silang tersebut ?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Menurut
Parsons, ide mnegenai kehidupan sosial sebagai suatu sistem – suatu
jaringan dari bagian yang berbeda-beda menjelaskan bagian struktural darilabel
fungsionalis struktural yang selalu dikaitkan dengan karyanya. Lebih
lanjut,analogi mengenai sebuah sistem menjelaskan bagian “fungsionalis”nya.
Jikalau
kita menyebut tubuh manusia sebagai suatu sistem, hal itu bisa dilihat
sebagaisesuatu yang memiliki kebutuhan-kebutuhan tertentu, misalnya
kebutuhanmakanan dan sejumlah bagian-bagian yang saling berhubungan
(sistem pencernaan, perut, intesines, dan lain-lain) yang fungsinya adalah
menemukankebutuhan-kebutuhan itu. sistem sosial dari tindakan dilihat oleh
Parson sebagaisesuatu yang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi kalau mau
hidup dansejumlah bagian-bagian yanbg berfungsi untuk menemukan
kebutuhan-kebutuhanitu. semua sistem
yang hidup dilihat sebagai sesuatu yang cenderung mengarahkepada
keseimbangan, suatu hubungan yang stabil dan seimbang antara bagian- bagian yang terpisah dan mempertahankan dirinya
secara terpisah dari sistem-sistem lain.Ada sebuah tradisi dalam pemikiran
sosiologi yang lazim disebutfungsionalisme ‘fungsionalisme struktur, analisis
fungsionalis. Kebaikan yang bersifat relatif dari tradisi fungsionalisme
bukan hanya diperdebatkan tetapi jugasering mendapat kritik mendasar yang
merusakkan. Walaupun demikian, tradisitersebut masih dipegang teguh oleh
para pengikutnya.
Gagasan-gagasan inti dari fungsionalisme ialah
perspektif holistis, yaitusumbangan-sumbangan yang diberikan oleh bagian-bagian
demi tercapainyatujuan-tujuan dari keseluruhan, kontinuitas dan keserasan dan
tata
berlandaskanconsensus mengenai nilai-nilai fundamental.Fungsionalisme
struktural bermaksud menjadi suatu teori umum mengenaimasyarakat yang tidak
begitu membenarkan kapitalisme (walaupun sering terjadi justeru
membenarkan).
BAB III
RANCANGAN MODEL PROSES PENERIMAAN INOVASI
RANCANGAN MODEL PROSES PENERIMAAN INOVASI
1.
Tahap
pengetahuan
Pengetahuan anak masih tehitung minim sehngga perlu
diterapkan metode pembelajaran teka-teki silang untuk membantu anak agar bisa
membaca, menulis dan menghitung.
2.
Tahap
Persuasi
Informasi yang saya berikan kepada
si peserta didik tersebut di terimah dengan baik, karena sangat menyukai model
pembelajarannya.
3.
Tahap
keputusan
a)
Di Tolak
Model
inovasi ini tidak diterima oleh sipeswerta didik karena peserta didik lebih model pembelajaran kurang baik..
b)
Di Terima
Model
inovasi ini di terimah si pedagang karena menganggap ini adalah sebuah
pembelajaran yang baik bagi peserta didik.
4.
Tahap
Konfirmasi
Setelah inovasi di terapkan saya terus melakukan pelaksanaan dan
pengawasan terhadap perilaku peserta didik tersersebut.
BAB IV
DESAIN
MODEL PEMBELAJARAN
A.
TUTOR
Tutor adalah orang yg memberi pelajaran
(membimbing) kpd seseorang atau sejumlah kecil siswa dalam pelajarannya;(Dedy
Sugono, 2008:1022). Tutor adalah orang yang membelajarkan atau orang yang
memfasilitasi proses pembelajaran di kelompok belajar ;(Chairudin Samosir,
2006:15).Pengertian tutor banyak dikemukakan oleh ahli pendidikan, seperti yang
dikemukakan oleh Nasution (1992:4) (dalam Abi Masiku (2003:9)) bahwa tutor
adalah orang yang membantu murid secara individual.
Pengajaran tutoring merupakan pengajaran
melalui kelompok yang terdiri atas satu siswa dan satu pengajar (tutor, mentor)
atau boleh jadi seorang siswa mampu memegang tugas sebagai mentor, bahkan
sampai taraf tertentu dapat menjadi tutor (Winkel, 1996:401).
B.
strategi
pembelajarannya
1. Diskusi: Tutor dan warga belajar berdiskusi
dengan menggunakan bahasa daerah atau bahasa sehari-harinya dengan tujuan untuk
merangsang ide, pengetahuan, pengalaman yang sudah dimiliki peserta didik dan
permasalahan yang ada di sekitarnya, sehingga dapat diungkapkan dengan baik.
2. Membaca : Tutor membantu peserta didik meningkatkan
keterampilan membaca yang bertepatan, kelancaran dan pemahaman. peserta didik yang
buta huruf, belajar melalui teknik pembelajaran teka teki silang.
3. Menulis : Tutor membantu peserta didik menulis
berdasarkan pikiran / ide sendiri
4.
Berhitung : Tutor membantu peserta didik meningkatkan keterampilan berhitung
dengan menggunakan teka teki silang peserta didik mampu menanggap dengan
cepat apa yang di berikan.
C.
Metode
pembelajaran
Metode yang digunakan yaitu :
2.
Metode Abjad
Metode abjad merupakan metode
pembelajaran yang menggunakan media papan tulis” papan tulis digunakan sebagai media pembelajaran untuk
membantu peserta didik mengerti bagaimana cara mengingat huruf, ejaan, dan
kata-kata baru.
D. penerapan
Dalam
proses penerapan yang perlu diperhatikan adalah sebuah suasana yang baik, oleh
karena itu saya menerapkan sebuah inovasi yang tidak tidak membuat si peserta
didik ini menjadi jengkel ataupun marah
ketika saya berdiskusi .
E. EVALUASI
Hal yang perlu di perharikan dalam menentukan
keberhasilan adalah bagaimana si peserta didik
ini dapat menerima inovasi atau masukan-masukan dengan baik, yang telah saya berikan kepada sipenerima
inovasi.
BAB
V
HASIL
UJI COBA DAN PEMBAHASAN
A.
Dekripsi
Lokasi Kegiatan
Pengembangan
model pembelajaran menggunakan teka teki terhadap peserta didik yang kami
laksanakan di monument emi selan . Namun
kegiatan pembelajarannya kami laksanakan disalah satu rumah peserta didik yaitu di dekat masjid btn emi saelan. Yang
berjarak kira- kira 40 meter dari tempat dilaksanakannya pembelajaran tersebut.
- Penerapan Model Pembelajaran
-
TahapPengetahuan
Pengetahuan dari
penerima inovas Iterbilang dapat dipahami
-
TahapPersusasi
Dengan inivasi kami
tawarkan kepada peserta didik dia berminat untuk belajar.
-
TahapKeputusan
·
Di terima
Model inovasi yang saya
berikan di terimah oleh peserta didik.
TahapKonfirmasi
setelah saya menawarkan
inovvasi tersebut dia menirna inovasi tersebut dan melanjutkan pembelajaran
tersebut.
BAB
VI
PEMBAHASAN
- Model/Rancangan
Pembelajaran
1
p
|
2
A
|
3
D
|
4
I
|
2
A
|
|||
3
D
|
|||
4
I
|
Pertanyaan
:
Apa
yang biasa di tanam di sawah ?
B.
Penerapan
Model Pembelajaran
Hasil
uji coba dari penerapan model pembelajaran menggunakan teka- teki silang sebagai model pembelajran terhadap peserta didik , antusias dari peserta
didik sangat baik karena keingin belajar
mereka sangat tinggi, langkah pertama yang kami gunakann dalam proses penerapan
ini yaitu dimana tutor tidak menempatkan dirinya sebagai guru melainka sebagai
teman belajar untuk peserta didik . Dengan cara tersebut warga belajar tidak
merasa diajarkan namun mereka seakan berbagai pengalaman saja. Dengan hal
tersebut peserta didik tidak akan
sungkan untuk bertanya apa yang mereka tidak tau.
Selanjutnya
adalah perkenalan model, dimana dalam perkenalan model tutor menghubungka model
pembelajaran dengan kegiatan sehari-hari peserta didik dengan menggunakan teka-
teki silang dimana daerah yang kami
tempati untuk penerapan model tersebut kebanyakan anak-anak setara SD.
Adapun
media yang kami gunakan adalah papan tulis yang dimana kami menggambar beberapa
kotak-kotak yang terhubung satu sama lain, dan menanyakan satu persatu peserta
didik tentang pertanyaan yang sudah kami rancang tersebut. Kemudian peserta
didik menghitung, membaca, dan menulis di papan tulis dan di kotak yang telah
di sediakan tersebut.
BAB VII
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Dari hasil pembelajaran model yang telah
kami terapkan peserta didik kini sudah mampu mengenal huruf dan angka,
keterbatasan waktu dalam proses penerapan model ini, sehingga warga belajar
belum mendapatkan pembelajaran secara maksimal untuk menunjang cara
menghitung,menulis dan membaca yang baik dan benar.
b. Saran
Semoga dengan adanya model pembelajaran
menggunakan teka teki silang sebagai pengantar pada peserta didik. mampu melanjutkan apa yang telah kami
laksanakan sehingga warga belajar bisa mendapatkan pembelajaran yang maksimal
untuk menunjang kehidupan mereka.
BAB
VIII
DOKUMENTASI
SEDANG
MEMPERHATIKAN PESERTA DIDIK MENULIS
PESERTA
DIDIK MENULIS
MODEL
PEMBELAJARAN
FOTO
BERSAMA PESERTA DIDIK